KEUNTUNGAN HAFAL AL-QUR’AN
Banyak orang mengatakan menghafalkan al-Qur’an itu susah. Sesungguhnya, itu mudah untuk siapa pun yang mau sungguh-sungguh dan istiqamah (konsisten). Biasanya, urusan hafalan al-Qur’an sekedar dikaitkan dengan pahala dari Allah. Walaupun itu sesungguhnya merupakan hal besar, tetapi sering dianggap sepele. Sebab, dianggap tidak terwujud secara konktet dalam kehidupan nyata. Banyak orang mengatakan menghafalkan al-Qur’an itu susah.
Sesungguhnya, itu mudah untuk siapa pun yang mau sungguh-sungguh dan istiqamah (konsisten). Biasanya, urusan hafalan al-Qur’an sekedar dikaitkan dengan pahala dari Allah. Walaupun itu sesungguhnya merupakan hal besar, tetapi sering dianggap sepele. Sebab, dianggap tidak terwujud secara konktet dalam kehidupan nyata. Berikut ini di antara keuntungan konkret hafal al-Qur’an:
1. Tidak ada waktu terbuang. Di mana pun dan kapan pun, kecuali di toilet, kita bisa merapal firman Allah. Sambil jalan, ngojek, nggocar apalagi, dan terlebih lagi pakai mobil sendiri, kita bisa merapalnya seperti menyanyi Garuda Pancasila. Bayangkan kalau kita sering wira wiri naik kereta atau pesawat, saat menunggu check in, boarding, antri naik-turun pesawat, saat dalam perjalanan, berapa waktu kita terbuang sia-sia. Dengan al-Qur’an yang sudah ada di kepala dan dada, tidak ada lagi cerita waktu terbuang percuma. Semua bisa kita optimalkan untuk mengulang kalam ilahi.
2. Tidak membebani mata. Banyak membaca tentu saja akan membuat mata menjadi Lelah. Namun, itu tidak akan terjadi pada orang yang sudah hafal al-Qur’an. Hafal al-Qur’an berarti mampu merapal al-Qur’an tanpa melihat, karena ayat-ayat telah melekat. Bahkan membacanya bisa dilakukan dengan tidak perlu menggunakan aktivitas berpikir lagi, layaknya membaca al-Fatihah dan surat al-Ikhlash dalam shalat bagi orang awam. Mata sudah tidak terlibat lagi, kecuali apabila lupa beberapa ayat saja dan memerlukan sedikit melihat teks.
3. Bisa merenungkan maksud ayat-ayat setiap saat, bahkan saat menjelang tidur dan bangun tidur. Ingat, waktu menjelang tidur dan bangun tidur merupakan waktu yang paling strategis untuk merenung (tadabbur), karena pada kedua saat itulah kita memejamkan mata. Saat mata terpejam itulah, pikiran justru bekerja dengan sangat optimal. Jangan biarkan pikiran berkelana ke mana-mana. Jadikan ayat-ayat al-Qur’an sebagai bahan utama dalam melakukan perenungan.
4. Mulut terhindar dari ucapan-ucapan yang sia-sia dan mendatangkan dosa. Itu sudah pasti.Mari hafalkan al-Qur’an. Perlu panduan menghafal dengan cepat?
Saya mewakafkan diri untuk bimbingan di 081380746417 (Dr. Mohammad Nasih, Pengasuh Rumah Perkaderan dan Tahfidh al-Qur’an MONASH INSTITUTE SEMARANG, Pengajar di Program Pascasarjana Ilmu Politik UI dan FISIP UMJ)